Kamis, 08 April 2010

kegiatan Siklus III


Pada  siklus III program P2DTK merupakan program lanjutan kegiatan siklus II (Tahun Anggaran 2008) ditambah beberapa kegiatan untuk mencukupi dana pagu DIPA  Kabupaten Gayo Lues. Penambahan kegiatan dilaksanakan melalui rapat penuntasan siklus III. Kegiatan yang tertampung pada siklus III Bidang Pendidikan meliputi Sertifikasi Guru, Pembuatan Pagar  SD 3 Kuta Panjang, KTSP Pengawas Sekolah, Pembuatan Pagar Sekolah SDN 4 Blangjerango, Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik, Renovasi dan Rehabilitasi SD 4 Kuta panjang, Pengadaan Meubeler MIN Blangkejeren, Penyambungan Jaringan Listik Gumpang-SMU Gumpang, Pengadaan Komputer/lap top untuk SLTP/MTS, Pengadaan LCD/Infokus untuk SLTP/MTS. Bidang Kesehatan  terdiri dari  Revitalisasi Posyandu, Pelatihan CLTS, Sosialisasi Pola Pelayanan kesehatan Rujukan Berjenjang, Pembangunan MCK Desa Sepang Pemasangan SAB Desa Singgah Mulo, Safari Pelayanan Imunisasi, Pengadaan Peralatan Kesehatan Puskesmas Pembantu. Bidang Infrastruktur yaitu Pembuatan Jembatan Gantung Ds Remukut, Pembangunan Jaringan Irigasi Pisang kelat Desa Gajah, Peningkatan Jalan Lingkungan dan Drainase Ds. Sentang, Pemb Tempat pemandian Jenazah Ds Gele, Peningkatan Jalan Paya Jergang-Senubung, Peningkatan Jalan Desa Cike-Desa Beranang.

Sampai tanggal 31 Desember 2009 program P2DTK Kabupaten Gayo Lues Jumlah DIPA Rp. 4.280.000.000,- (Empat milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah). Dana DAK yang sudah di tarik dari KPPN 100%. Realisasi penggunaan dana sebesar 95%, sedangkan Dana Operasional Kegiatan sebesar Rp 80.000.000,- sudah terserap tahap III sekitar 90%, sisa dana DOK untuk kegiatan musyawarah pertanggungjawaban dan Musyawarah Serah terima yang direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Januari tahun 2010,-.
Musyawarah Kabupaten Pertanggungjawaban dan Serah terima dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2010  yang dibuka langsung oleh Bupati Gayo Lues H. Ibnu Hasim. Dalam M-Kab ini diserahkan semua pekerjaan yang dananya dari Program P2DTK kepada pemerintah daerah sebagai aset pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan dilimpahkan pemeliharaan kepada instansi terkait.

Senin, 05 April 2010

Lima Bala Akibat Melanggar Perintah Allah SWT

Dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya; (1)Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka. (2)Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. (3)Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. (4)Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan (5)tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka." (HR Ibnu Majah 4009)

Saudaraku, sungguh jika kita perhatikan hadits ini lalu direfleksikan kepada kondisi negeri dimana kita hidup dewasa ini –bahkan kondisi dunia secara umum- maka nyata benar bahwa kelima-limanya sudah menjadi kenyataan pada zaman penuh fitnah dewasa ini..! Silahkan kita perhatikan satu per satu peringatan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas:

Pertama, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta kita mewaspadai tersebarnya faakhisyah (kekejian) secara terang-terangan di tengah masyarakat. Bila kekejian telah menyebar di tengah masyarakat, maka berbagai penyakit Tha’un (menular) beserta kelaparan akan menggejala di tengah kaum tersebut yang tidak pernah terjadi pada para pendahulu mereka.

Sejujurnya, inilah yang sekarang berlaku. Karena banyaknya bentuk kekejian secara terang-terangan yang muncul di tengah kita, maka kitapun menyaksikan banyaknya orang yang terjangkit penyakit menular serta kelaparan. Berbagai tayangan dan pemberitaan di televisi menyiarkan banyaknya dan bervariasinya kekejian yang dilakoni manusia modern. Setiap hari kita disajikan berbagai isyu dan gosip mengenai perselingkuhan, perselisihan dan perceraian para selebritis bahkan tokoh masyarakat. Malah belakangan ini kita sering mendengar banyakanya kasus bayi yang kelahirannya tidak diharapkan, sehingga sang ibu dengan teganya meninggalkan si bayi di sembarang tempat. Mengapa bayi itu ”dibuang”? Karena sang ibu tidak mau menanggung malu sebab bayi tadi merupakan hasil hubungan di luar pernikahan (baca: perzinaan). Oleh karenanya, Al-Qur’an tidak saja mengharamkan orang-orang beriman untuk berzina, bahkan mendekati perbuatan zina saja sudah dilarang...!

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa ayat 32)

Bahkan kita juga disajikan kekejian di tengah masyarakat berupa terang-terangannya manusia menjalin hubungan sexual sejenis (kelamin), baik itu lelaki dengan sesamanya (gay alias homosexuality) maupun wanita dengan sesamanya (lesbianisme). Malah di sebagian negara bagian Amerika Serikat sudah ada undang-undang yang meresmikan pernikahan sesama jenis kelamin. Padahal Al-Qur’an dengan jelas dan tegas mengharamkan perilaku keji ini:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ أَئِنَّكُمْ

لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

”Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fakhisyah itu sedang kamu melihat (nya)?" Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".(QS An-Naml ayat 54-55)



Jika demikian keadaannya, masihkah kita perlu heran mengapa terdapat berbagai penyakit menular di tengah masyarakat negeri ini, malah masyarakat dunia secara umum? Sehingga kita dengar dimana-mana manusia ketakutan dengan penyakit menular seperti demam berdarah dan lain sebagainya. Bahkan dunia dikejutkan dengan munculnya berbagai penyakit menular baru yang tidak pernah terjadi pada para pendahulu seperti misalnya flu burung dan flu babi. Begitu pula, masihkah kita mesti kebingungan mengapa kelaparan merebak di negeri ini bahkan di seluruh dunia, padahal majalah Forbes baru saja melansir daftar 1000 orang terkaya di dunia yang mana salah seorang di antara mereka aset kekayaannya ada yang mencapai sepertiga kekayaan negara Indonesia, yaitu lebih dari 50 milyar dollar Amerika...?! (Catatan Ust. Yusuf Mansur)